sumber gambar: https://kgsismail7.blogspot.com |
Palembang, Sumatera Selatan - Wisata Sumatera Selatan memiliki keelokan tersendiri, mulai dari wisata alam, wisata budaya hingga wisata sejarah yang tak kalah menariknya. Salah satu wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi adalah, Benteng Kuto Besak, yang merupakan benteng terbesar dan kebanggaan masyarakat Palembang, benteng ini memiliki sejarah penting dan tentunya benteng ini adalah asli buatan orang palembang.
Benteng ini terbuat dari batu dengan tinggi 10 meter dan berdiri kokoh di tengah kota Palembang. Keberadaan Benteng Kuto Besak adalah menjadi saksi atas perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan juga Jepang. Benteng yang juga dikenal dengan singkatan BKB ini memiliki panjang sekitar 288 meter dan lebar sekira 187 meter.
Besarnya ukuran benteng berfungsi sebagai perlindungan kehadiran Keraton Kuto Baru serta Keraton Kuto Lama yang ada di dalamnya. Benteng Kuto Besak mulai dibangun mulai sejak tahun 1780 pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I dan kemudian ketika masa kuasanya berakhir, pembangunan benteng pun dilanjutkan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II hingga selesai pada 1821.
Benteng Kuto Besak dibangun dengan mengambil style arsitektur bangunan Perancis dan yang uniknya adalah benteng pertahanan ini dibangun menggunakan bahan baku berbentuk batu kapur yang dihadirkan dari Kabupaten Ogan Komering Ilir. Saat ini sisi dalam benteng bersejarah ini digunakan sebagai ruangan perkantoran Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.
Pada setiap pojok benteng ada bastion (benteng pertahanan), tetapi ada satu bastion yang terdapat di pojok benteng arah barat laut memiliki bentuk semakin besar dibanding dengan ketiga bastion yang lain. Ketiga bastion yang sama memiliki bentuk tersebut merupakan ciri khas Benteng Kuto Besak. Mengunjungi benteng akan menambah pengetahuan akan sejarah yang disimpannya dan juga di kawasan benteng ini tersimpan berbagai macam peninggalan sejarah.
Di bagian Timur, Selatan, serta Barat Benteng Kuto Besak ada pintu masuk. Pintu masuk paling utama yang menghadap sungai Musi dimaksud lawang kuto, sedangkan pintu masuk yang lain dimaksud lawang buritan. Lokasi benteng terbagi dalam satu pelataran yang luas dengan latar belakang jejeran pohon palem di halaman Benteng Kuto Besak yang menyatu dengan menara air Kantor Wali Kota Palembang. Lokasi benteng Kuto Besak tepatnya di samping utara Sungai Musi. (hyAzn)